Selasa, 01 Mei 2012

sebelumnya saya sudah menulis tentang gaya pola hidup di jakarta, dan hidup sehat di mulai dari segelas air putih dini hari,, well sebenarnya awal kehidupan kitapun di mulai dari air, selama 9 bulan kita mengapung di dalam air ( air ketuban ) sebelum mata kita melihat dunia.
sudah banyak literatur literatur mengenai kedahsyatan air, oleh karena itu saya ingin menyerukan hidup sehat di mulai dengan segelas air sehat ( saya pun sudah memulai kegiatan terapi air sehat di mulai dari pagi hari meminum segelas air putih) sebelum memulai aktivitas sehari hari.
berbicara tentang air sehat, tidak lepas dari apa sih ciri2 air sehat itu, berikut ini bisa kita lihat ciri2nya :
 
Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi, parameter mikrobiologis.
  1. Parameter Fisik
    Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.
  2. Parameter Kimia
    Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak
  3. Parameter Mikrobiologis
    Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli, Clostridium perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. typhii (penyebab
    typhus), kolera, dan disentri.

Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut mineral nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh.
Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh. Misal bila mengendap di mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu mengakibatkan batu ginjal/batu empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, stroke, pada otak mengakibatkan Parkinson, pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.
Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <100. Pada dasarnya kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:
  • Lebih dari 100 ppm : bukan air minum
  • 10 – 100 ppm: air minum
  • 1 – 10 ppm : air murni
  • 0 ppm : air organik